Woensdag 29 Mei 2013

Beri Jokowi Kesempatan Benahi Ibu Kota


 


Joko Widodo
Joko Widodo
JAKARTA - Baru tujuh bulan menjabat, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sudah mendapat rintangan yang besar. DPRD DKI Jakarta mencoba menggoyang pria yang akrab disapa Jokowi itu dengan melayangkan hak bertanya soal Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Selain itu, gaya kepemimpinan Jokowi yang lebih sering blusukan ke kampung-kampung juga kerap mendapat kritik dari politikus Kebon Sirih. Mereka menilai, Jokowi hanya mendulang citra dari kegiatan itu.

Tokoh masyarakat betawi, Dani Anwar mengatakan, warga Ibu Kota sangat berharap di bawah kepemimpinan Jokowi ada perubahan. Nyatanya, saat ini belum ada perubahan signifikan yang bisa dibuat Jokowi.

"Tapi memang, untuk membenahai Jakarta bukan urusan mudah, perlu kesabaran semua pihak," kata dia kepada Okezone, Rabu (29/3/2013) malam.

Hanya saja, kata dia, mungkin sebagian orang termasuk DPRD DKI mengantongi catatan yang menyebabkan kesabaran itu hilang. "Karena program KJS itu kelihatannya menimbuklkan masalah secara teknis di lapangan," ujarnya.

Dia mencontohkan, masalah yang ada di program KJS seperti tarif yang belum disesusiakan menyebabkan dokter mengeluh, atau pembayaran klaim rumah sakit oleh pemerintah daerah terlambat. "Hal tekhnis seperti itu menyebabkan sebagian orang  mempertanyakan," terangnya.

Kendati demikian, Dani yakin jika hak bertanya dewan tidak akan berdampak pada impeachment. Dani menganggap hak bertanya atau interpelasi dari dewan itu wajar. Jadi, lanjutnya, tida perlu dikhawatirkan akan berujung pada pelengseran selama Jokowi bisa menjelaskan.

Dani yang kini duduk sebagai anggota DPD itu berharap kepada masyarakat agar mengerti bahwa masalah di Jakarta sangat kompleks.

"Sejak Jokowi dilantik sampai sekarang kan baru tujuh bulan, setahun juga belum, kasih kesempatan dulu, tapi kalau dprd mau mempertanyakan ya boleh saja," pungkasnya.

http://jakarta.okezone.com/read/2013/05/30/500/814777/beri-jokowi-kesempatan-benahi-ibu-kota

0 komentar:

Plaas 'n opmerking