Saterdag 18 Mei 2013

Perempuan Dilarang Calonkan Diri Jadi Presiden Iran



Perempuan Iran dilarang calonkan diri sebagai presiden (Foto: AFP) Perempuan Iran dilarang calonkan diri sebagai presiden (Foto: AFP)

TEHERAN - Anggota Dewan Pelindung Iran mengatakan, berdasarkan konstitusi perempuan dilarang untuk berpartisipasi dalam politik Iran. Hal ini menghempaskan rencana sekira 30 orang perempuan yang mendaftarkan diri sebagai kandidat Presiden Iran.

Dewan Pelindung yang diisi oleh ulama-ulama Iran, selama ini dituduh mengatur kandidat presiden berdasarkan ketentuan Islam. Pihak pengawas pemilu menilai ada ambiguitas dari Konstitusi Iran mengenai partisipasi perempuan dalam Pemilu Presiden Iran.

Tetapi pengumuman yang dilakukan oleh Mohammad Yazdi tersebut mengakhiri perdebatan yang selama ini terjadi. "Konstitusi tidak mengizinkan perempuan untuk maju dalam pemilu presiden dan kehadiran seorang perempuan dalam tempat pemungutan suara," ujar Yazdi, seperti dikutip Mehr, Sabtu (18/5/2013).

"Perempuan hanya diperbolehkan mengikuti pemilu parleman dan bisa menjabat sebagai anggota parlemen," lanjutnya.

Perlombaan menuju kursi Presiden Iran ini dipenuhi dengan kejutan saat mantan Presiden Akbar Hashenmi Rafsanjani dan negosiator program nuklir Iran Saeed Jalili, secara resmi mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu Presiden Iran.

Adapun Presiden Mahmoud Ahmadinejad tidak diperbolehkan mengikuti pemilu 14 Juni mendatang, karena sudah menjalani dua periode sebagai Presiden Iran. Tetapi Ahmadinejad mendukung Esfandiar Rahim Mashaei yang dianggap sebagai sosok yang kontroversial.
Meski banyak nama yang sudah mencalonkan diri sebagai presiden, daftar resmi dari calon presiden baru akan diumumkan pada Selasa 21 Mei mendatang. (faj)

http://international.okezone.com/read/2013/05/18/412/808989/perempuan-dilarang-calonkan-diri-jadi-presiden-iran 

0 komentar:

Plaas 'n opmerking