iBerita.com
– Menurunnya jumlah lulusan SMA yang bisa baca dan tulis Alquran sangat
memprihatinkan. Hal ini membuat MUI Kota Bogor, Jawa Barat
merekomendasikan adanya gerakan satu Muslim satu Alquran sebagai upaya
mendorong meningkatnya kemampuan baca tulis Alquran di kalangan pelajar.
Hal ini disampaikan oleh Adam Ibrahim, Ketua MUI Kota Bogor, dalam
acara Gebyar Membaca dan Menulis Alquran yang diikuti sekitar 3.000
pelajar se Kota Bogor, Minggu.
Adam mengatakan, Pemerintah Kota Bogor
perlu mendorong adanya gerakan satu Muslim satu Alquran. Untuk itu,
setiap Muslim perlu memiliki satu Alquran.
“Tentunya gerakan ini tidak hanya sekedar punya Alquran saja, tapi setiap Muslim bisa membaca, dan bisa memahaminya,” katanya.
Adam mendorong Gebyar membaca dan menulis
Alquran yang diselenggarakan oleh Forum Umat Islam Bogor Raya dapat
dilakukan secara berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan
langkah cukup bagus untuk mendekatkan pelajar dengan Alquran.
“Mudah-mudahan gerakan ini tidak hanya menulis, tapi juga bisa membaca Alquran dengan baik dan benar,” kata Adam.
Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Edgar Suratman menyambut baik
keinginan MUI Kota Bogor tersebut.
Menurut Egar, kegiatan tersebut merupakan
bentuk ajakan kepada masyarakat khususnya umat Islam agar mereka bisa
menulis dan membaca Alquran dengan baik dan benar.
Edgar mengaku prihatian dengan kondisi
generasi muda saat ini yang banyak melupakan Alquran. Berdasarkan hasil
penelitian MUI Pusat, 65 persen lulusan SMA tidak bisa membaca dan
menulis Alquran. Gebyar membaca dan menulis Alquran diselenggarakan
Forum Umat Muslim Bogor Raya diikuti oleh sekitar 3.000 pelajar se Kota
Bogor.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking