Dinsdag 28 Mei 2013

Cawang Jadi Markas Utama Preman Derek Liar dan Ini Modus Aksinya

Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Kawasan Cawang, UKI, Jakarta Timur menjadi markas para preman derek liar. Sedang wilayah operasinya di kawasan tol dan jalur arteri. Setelah menjerat para korban, mobil ditarik ke markas mereka di kawasan Cawang.

"Mobil-mobil ditarik ke pool mereka di Cawang. Dan saya lihat di-pool mereka berderet truk-truk besar dan kecil yang menjadi korban, bahkan ambulans dan mobil luar kota," terang pembaca detikcom, Rosi Andriawan dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Rabu (29/5/2013).

Rosi pernah menjadi korban derek liar beberapa bulan lalu. Awalnya dia sempat diminta uang Rp 1,5 juta, tetapi setelah menelepon kerabatnya di TNI meminta bantuan, tarif derek berkurang drastis.

"Saya sudah mengingatkan kepada keluarga dan teman-teman saya agar berhati-hati dan berani melawan kalau derek liar, jika mereka ingin menderek mobil mereka. Namun saya lebih kasihan dengan sopir-sopir yang notabene orang kecil. Mungkin pengalaman saya ini bisa membantu agar pihak berwajib bisa menetertibkan derek liar," jelasnya.

Rosi juga membagi sejumlah modus akal bulus para derek liar. Para preman derek liar ini biasanya mengakali saluran bahan bakar. Preman itu memutus saluran bahan bakar dan dipampat dengan kayu.

"Jadi bahan bakar tidak bisa naik ke mesin. Saya pikir ini sudah kriminal," imbuh Rosi.

Selain modus yang diutarakan Rosi, ada lagi pengalaman dari pembaca detikcom. Abdul yang menuturkan kisah sepupunya yang membawa truk sayur dari Purwakarta. Dia menduga para preman itu membawa magnet yang amat kuat.

"Mobil saudara saya tiba-tiba dipepet derek liar, kemudian mati mesinnya. Langsung main derek ke markas mereka di Cawang. Setelah membayar sejumlah uang, hanya beberapa menit mobil bisa nyala lagi," terang Abdul.

Yang umum, para preman derek liar ini menghampiri pengendara yang memberhentikan mobilnya di jalan. Mereka langsung main derek dan melakukan pengancaman. Pengendara dituding mengganggu arus lalu lintas sehingga harus mau diderek dan membayar sejumlah uang.

Beberapa pembaca detikcom yang lain, yang selamat dari aksi para preman derek liar itu mengimbau agar jangan takut dan berani berargumen. Para preman itu harus dilawan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto pada Selasa (28/5) juga meminta agar masyarakat tak sungkan melaporkan bila merasa ada pemerasan atau pelanggaran hukum. Bisa SMS ke nomor 1717 atau 110.

0 komentar:

Plaas 'n opmerking